Share

Takut Kehilangan

"Halo, B?" aku mengulangi menyapa sambil terus membayangkan wajah lengkap sepaket dengan senyum miringnya yang khas. Mata elang, alis ulat bulu, bibir tipis, dagu berbelah tengah, hidung mancung, buku mata tebal dan lentik dan rambut ikal sebahu. Dia sering menguncirnya dengan karet gelang. Kalau tidak kuncir ekor kuda ya digerai begitu saja, kadang-kadang sampai menutupi wajah. "B, apa ini kamu?"

Khawatir. Takut. Bingung. 

Semua perasaan itu bercampur aduk menjadi satu, menciptakan gemuruh badai di rongga dada. Batik kritis setelah terjatuh di kamar mandi dan belum siuman. Maksudku, Mbak Nilam belum mengirimkan kabar apa pun sampai sekarang. 

Bagaimana mungkin aku bisa tenang? 

Oke, Batik brengsek. J

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status