Share

72. Hubungan Darah

Hiruk pikuk ibu kota kembali terjadi di awal pekan. Hari di mana semua orang akan lebih sibuk dari biasanya. Hari di mana semua orang akan berangkat lebih pagi untuk bekerja.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Arnold. Pria itu justru menepikan mobilnya di dekat gedung besar tempatnya bersekolah dulu.

Rasanya dia rindu dengan masa itu. Masa di mana dia bisa merasa sedikit bebas, walau hanya sesaat.

Pria berdarah Belanda itu duduk dengan bibir tersungging. Kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya.

Tanpa sadar, pria itu terus saja memerhatikan keramaian di depan sana. Netra abu di balik kacamata hitam itu berbinar bahagia, seolah menemukan apa yang selama ini hilang dari kehidupannya.

“Ah, rasanya aku rindu masa kecil.”

Arnold mengambil satu batang rokok yang dia simpan di dalam dasbor. Menyulutnya lalu mengepulkan asap putih yang membumbung. Terkadang pria itu merindukan rasa nikotin yang akhir-akhir ini jarang dia konsumsi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status