Share

Pergi diam-diam

Zaara masih terus menatap wajah tampan Willy yang terlihat tidak bermain-main dengan ucapannya. Karena terlihat sebuah keseriusan dari netra pekat dengan silinder hitam yang masih intens menatapnya. Menyadari posisinya yang sangat intim, yaitu tubuhnya masih dalam pelukan Willy, membuat Zaara refleks menjauh.

"Maaf Bang, aku jadi lemah seperti ini. Apa kata Abang tadi, menikahiku? Abang Willy bercanda," ujar Zaara yang sudah bangkit dari posisinya yang daritadi berjongkok dan sekarang ia sudah berdiri. Perasaannya kini tak menentu saat mendengar keputusan dari pria yang sudah dianggapnya sebagai abangnya sendiri.

Willy mengikuti pergerakan dari Zaara dengan bangkit dari posisinya dan kini posisinya sejajar dengan gadis di depannya yang terlihat sangat gelisah tersebut. "Hanya inilah jalan keluarnya, Zaara. Tidak ada cara lain karena janin yang ada dalam rahimmu butuh nama ayah. Agar tidak ada yang menyebutnya anak haram."

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status