Yo Kiang si Raja Iblis Penantang Langit pun berlalu meninggalkan kediaman Malaikat Silat Berwajah Giok dengan perasaan hancur. Ia sama sekali tidak menyangka kekuatan yang ia miliki dapat dipatahkan hanya dalam satu kali gempuran. Hari-hari pun berlalu. Ternyata Yo Kiang tidak benar-benar pergi dari tempat itu. Ia menetap tak jauh dari kediaman Malaikat Silat Berwajah Giok. Ia sepertinya sudah berdamai dengan keadaan dan tidak lagi memikirkan ambisinya untuk mengalahkan sang Malaikat Silat. Giok Lin yang mengetahui Yo Kiang berada tak jauh dari kediamannya, sering mengunjungi lelaki itu. Perlahan-lahan perasaan cinta pun semakin tumbuh diantara keduanya. Hingga hitungan tahun berlalu keduanya memadu kasih tanpa pernah lagi mengungkit kejadian yang terdahulu. Hubungan keduanya pun diketahui Malaikat Silat Berwajah Giok. Ia sendiri tidak mempermasalahkan hal itu. Apalagi dilihatnya Yo Kiang sangat bersungguh-sungguh dan terlihat sudah memperbaiki diri. Dua tahun berlalu, tiba-tiba sa
Sepuluh tahun berlalu, Yo Kang mempelajari Ilmu Tujuh Gerbang Dewa. Namun bukan kemajuan yang didapatkan melainkan sebuah bencana untuk dirinya sendiri. Intisari dan rahasia dari pelajaran dalam kitab tidak bisa ia pecahkan, yang ada secara perlahan tubuhnya digerogoti racun ganas akibat salah dalam mempelajari ilmu Dewa itu. Meskipun tidak berhasil mendapatkan ilmu tertinggi dari Kitab Ilmu Tujuh Gerbang Dewa, bukan berarti Raja Iblis Penantang Langit tetap mengalami kemajuan dalam kesaktian. Walaupun dengan itu ia harus membayar mahal dikarenakan adanya racun ganas yang kini bersemayang di tubuh orang itu. Ilmu Tujuh Gerbang Dewa yang dipelajarinya memang tidak sempurna, namun tetap memberikan kesaktian yang luar biasa. Disisi lain ia pun merasa dibodohi oleh Malaikat Silat Berwajah Giok. Kitab yang diberikan ia anggap tidak lengkap. Ia berpikir hal itu memang sengaja dilakukan oleh Malaikat Silat Berwajah Giok, sehingga berencana membuat perhitungan terhadap tokoh legendaris itu.
“Anak muda, tidak kusangka kemampuanmu sedemikian tinggi. Tidak percuma kau menjadi muridnya Dewa Api. Tapi sayang mungkin hari ini adalah hari terakhir kau menjadi muridnya!” ucap Majikan Pulau Seribu Ular mengejek.Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka nampak begitu gusar mendengar ucapan Majikan Pulau Seribu Ular. Ia kembali menyerang dengan hebat. Sedikitpun tidak diberikannya kesempatan lawan untuk bernafas.Namun lagi-lagi keadaan tidak berubah. Keadaan mereka masih seimbang. Bahkan kini mulai nampak Majikan Pulau Seribu Ular lah yang lebih unggul. Tiba-tiba ia menggunakan ilmu simpanannya yang membuat Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka terpojok hebat.“Bedebah!” Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka merutuk.Ia kemudian melesat ke tempat yang agak jauh lalu membentangkan kedua tangannya ke samping. Tiba-tiba saja langit berubah menjadi gelap. Keadaan Ketua Sekte Iblis Pulau Neraka pun tak ada bedanya. Bola matanya menjadi hitam penuh sementara tubuhnya memancarkan asap kehitaman.“Ilmu Gerban
Serangan mendadak Ye Ling cukup mengagetkan Liong Yun. Ia tidak menyangka sama sekali gadis itu menyerangnya. Memang tak ada sedikitpun pengaruh serangan itu pada keadaannya. Pemuda itu tetap kokoh melayang di udara layaknya seorang Dewa."Sungguh mengerikan kemampuan pemuda ini! Serangan yang dilakukan Ye Ling tadi bukanlah serangan sembarangan. Mungkin kalau aku yang menerima, tak mungkin bisa tetap kokoh tanpa menangkis. Walau tak sampai melukaiku, serangan anak itu tadi mampu membuatku terlempar. Tapi pemuda ini masih kokoh di tempatnya,” gumam Dewa Api penuh rasa kagum dan ngeri. “Mungkin hanya kakak seperguruan yang mampu menandingi kesaktian pemuda ini. Aku harap dengan siasatku ini dapat melenyapkannya. Mengharapkan kakak seperguruan, sepertinya mustahil.”Dewa Api terus melihat jalannya pertarungan antara Liong Yun dan Nan Ye Ling. Ia pun dapat menyimpulkan bahwa pemuda itu memang memiliki perasaan dalam terhadap muridnya. Sehingga di setiap serangan yang dilancarkan oleh Na
“Formasi Delapan Suci Pengurung Iblis!”“Baikk!”Salah seorang dari Delapan Biksu Suci Pembasmi Iblis berseru. Tujuh orang lainnya serentak menjawab dan langsung membentuk formasi. Mereka mengeluarkan lonceng kecil yang dibawa. Tubuh kedelapan Biksu itu memancarkan sinar berwarna kuning. Khas kekuatan orang suci, penangkal Iblis.Liong Yun yang dikepung oleh para biksu itu hanya tersenyum sinis. Ia memang tidak mengetahui siapa mereka, namun ia tahu orang-orang itu adalah orang suci yang seharusnya lepas dari urusan duniawi.“Tidak kusangka orang-orang suci seperti kalian malah tunduk terhadap biang kejahatan dan keserakahan.” sindirnya bernada geram.Kedelapan orang itu mengerutkan kening. Mereka pun langsung saling pandang. Lalu salah seorang dari mereka pun berkata, “Kau yang memiliki hawa iblis jangan mencoba mempengaruhi kami. Kami berada di jalan kebenaran untuk menghapus jalan iblis yang mencoba membuat kebenaran di muka bumi ini. Ilmu sesat Tujuh Gerbang Dewa yang kau miliki i
Semua orang penghuni pulau ular berlarian berusaha meninggalkan pulau. Namun orang-orangnya dewa api mengejar tanpa memberikan mereka ampun. Apalagi mereka dikejar oleh orang-orang yang memiliki kekuatan rata-rata di atas mereka. Hanya majikan pulau seribu ular dan Li Cheng saja yang terlihat masih bisa mengimbangi kekuatan musuh.“Hahaha mau lari kemana kau anak muda? Urusan kita belum selesai!” Pelarian Li Cheng tiba-tiba terhenti. Dihadapannya kini berdiri Wakil ketua sekte Iblis Pulau Neraka bersuara merendahkan. Tak lama kemudian muncul orang-orang utama lain sekte itu. Tapi Sedikitpun Li Cheng tidak gentar. Karena kemampuannya masih berada di atas rata-rata orang yang menghadangnya."Apa kalian kira cecunguk-cecunguk seperti kalian ini bisa mengalahkanku? kalianlah yang seharusnya khawatir karena sudah bertemu dengan maut kalian!” ucap Li Cheng lantang.Tanpa banyak bicara pemuda itu langsung melesat dan menyerang. Ia menggunakan tenaga maksimalnya agar pertarungan cepat sele
Dewa Api dan muridnya mendayung kapal kecil mereka menggunakan tenaga sakti lebih banyak. Dengan begitu kecepatan laju kapal pun bertambah. Tak berapa lama kemudian mereka sudah melihat sebuah perahu yang didayung kencang dari kejauhan. Mereka yakin itu adalah perahu yang ditumpangi Liong Yun. “Sepertinya kapal itu memang milik pemuda yang kita cari, guru!” Seru Nan Ye Ling bersemangat. Dewa Api pun menganggukkan kepalanya. Ia kemudian meningkatkan pengerahan tenaga sakti untuk mendayung lebih cepat lagi. Beberapa saat kemudian luncuran kapal kecil yang mereka tumpangi semakin cepat, sehingga dalam waktu yang sangat singkat sudah memperpendek jarak mereka dengan perahu yang mereka buru. Di dalam perahu yang jaraknya kini hanya sekitaran 50 tombak, seorang gadis berpakaian serba putih mengayuh perahunya dengan sekuat tenaga. Berkali-kali ia menengok ke belakang ke arah kapal kecil yang digunakan oleh Dewa Api. Kecemasannya semakin terlihat ketika mengetahui jarak mereka sudah hampir
Dewa Api membentangkan kedua tangannya ke samping. Di kiri kanannya kini muncul bola api yang cukup besar. Bola api itu membuat riak air menjadi gelombang.“Mampuslah kau bocah!”Dewa Api berteriak lalu mendorong kedua tangannya ke arah gadis berpakaian serba putih. Seketika dua bola api itu langsung melesat kearah lawannya. Gadis berpakaian serba putih memompa semangatnya lalu mengerahkan tenaga. Ia berniat menangkis serangan maut itu untuk menyelamatkan nyawanya dan juga nyawa Liong Yun.Gadis berpakaian serba putih sebenarnya sangat memahami keadaan yang saat itu sudah sangat lemah. Apabila ia memaksakan diri untuk mengarahkan kekuatan tetap saja tidak akan bisa menangkis serangan maut Dewa Api. Sementara Liong Yun yang berada di perahunya masih belum juga sadarkan diri.“Perisai Naga Langit!” seru gadis berpakaian serba putih.Seketika muncul bayangan seekor naga yang membentuk pusaran kekuatan lalu menjelma menjadi perisai. Dua bola api yang menjadi wujud serangan Dewa Api langs