Share

Bab 22

Part 22

"Maaf, Bu Rika. Kami juga nggak tahu mereka ada di mana!" ucap Mas Firman. Aku masih menata hati, yang seketika merasa panas dan sesak.

"Masa' iya saudara nggak tahu, saudaranya ada di mana? Pasti kalian sekongkol!" balas Bu Rika.

Seketika yang di dalam sini ingin meledak. Aku tahan mati-matian. Tangan ini menekan dada yang bergemuruh hebat. Agar bisa terkontrol. Karena rasanya benar-benar ingin memaki dengan kasar.

Sabar Eka! Sabar!

"Maaf, Bu. Apa untungnya buat kami, kalau ada persengkokolan?" tanya balik Mas Firman. Jujur sumpah aku emosi parah. Tapi, masih terus berusaha mengunci emosi. Menekan lisan agar tak berucap kasar.

"Ya, siapa tahukan? Namanya juga saudara! Saling menjaga dan menutupi," balas Bu Rika dengan bibir mencebik. Seolah tak percaya dengan apa yang kami katakan.

Benar kata orang. Jika ingin tahu karakter seseorang, maka berurusanlah dengan uang. Ya, contohnya Bu Rika ini. Padahal bukan aku dan Mas Firman yang minjam uangnya. Tapi, seolah marahnya kepada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status