Share

Bab 21

Part 21

Hari minggu pagi.

"Mas, Sarapan, yok!" ajakku kepada suami tercinta. Yang di ajak mengulas senyum hangat. Kemudian terlihat mematikan rokoknya.

Ya, Mas Firman memang merokok. Tapi, tak kencang. Satu bungkus bisa tiga sampai empat hari. Merokok kalau dia lagi pengen saja.

"Ayok," balasnya. Seraya beranjak.

"Dika! Sarapan, Nak!" titahku kepada anak lanang.

"Iya, Ma!" balasnya sedikit berteriak. Karena dia lagi di depan. Zaki sudah mau pulang. Kemarin di jemput oleh mamanya.

Kami sarapan di meja makan. Suami dan anak, terlihat antusias untuk sarapan.

Menu yang aku sajikan pagi ini, daun ubi santan, tempe goreng dan sambal. Walau masih kecil, Dika sudah suka pedas.

Kami saling diam. Menikmati sarapan pagi. Dika aku lihat berkali-kali mengambil tempe goreng. Ya, karena dia memang suka.

*********

Selesai sarapan, aku menyapu teras depan. Aku menoleh ke arah rumah Mbak Niken. Sepi, pintunya juga masih tutup. Belum bangun? Atau mereka pergi? Entahlah.

Aku terus melanjutkan pekerja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status