Share

Bab 50

PART 50

POV ANDRA

"Hai," balasku terasa kikuk. Hatiku semakin berdebar nggak jelas. Tanpa aku sadari, aku meremas tangan Zaki. Membuat Zaki menarik tangannya sendiri. Mungkin merasa sakit, karena saking kuatnya aku remas.

"Yah, pesenin pop ice nya!" pinta Zaki dengan nada merengek. Hingga aku lupa, apa tujuan utamaku mampir ke lapak penjual Pop Ice ini.

"Owh, iya, Nak," balasku. Zaki terlihat mengulas senyum.

"Durian, ya, Yah!" pesan Zaki.

"Mang, Pop Ice duriannya satu, ya!" pesanku seraya menatap ke arah penjual Pop Ice.

"Siap!" balas Penjual Pop Ice itu. Kemudian segera membuatkan permintaanku.

Adista nampaknya juga terlihat salah tingkah. Dia berkali-kali menyedot pipet Pop Ice yang dia pegang. Terkadang juga ia mainkan pipet Pop Ice itu.

Aku berkali-kali mengusap leher. Keringat masih membasahi. Bercampur keringat dingin juga rasanya. Dalam kondisi terpuruk, harus ketemu mantan, itu terasa sangat memalukan.

Ya, sungguh aku malu dengan keadaanku. Adista yang sekarang terlihat can
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status