Share

SELENDANG KUNTILANAK

Mata merah itu mengawasi dari kejauhan. Rambut panjangnya tergerai awut-awutan. Dengan kelopak matanya yang hitam, tatapannya tajam kepada Wisaka dan Faruq, lalu beralih ke Onet.

Ia ambil selendang yang melilit lehernya. 

"Hihihi hihihi ...."

Ia tertawa cekikikan sambil melemparkan selendang ke arah Onet, lalu cepat-cepat menariknya lagi. Tawanya menggema di malam sunyi.

"Hihihihi ... hihihihi ... hihihihi."

Onet terbangun, ia membuka matanya. Perempuan mata merah itu melayang mendekati Onet. Onet melompat menjauhinya, tetapi terlambat. Selendang itu menyambarnya, kemudian menggulungnya.

Ajaib, Onet menghilang dari pandangan. Terdengar kembali perempuan itu tertawa cekikikan, kesenangan seperti mendapat mainan.

"Hihihihi ... hihihihi ... hihihihi ... hihihihi." Tawanya semakin panjang.

Kembali perempuan itu menarik selendangnya. Tampak Onet ketakutan. Sesaat kemudian Onet melompat menghampiri Faruq, tetapi belum me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status