Share

Harapan Itu Adalah Lea

Malam itu. Vin tak bisa lagi sembunyikan perasaan bahagianya. Semalaman, Lea di perlakukan bak ratu. Vin mendominasi dalam bercinta, sebagai luapan kebahagiaan dan juga keinginan untuk membuat Lea jadi merasa di istimewakan.

Sampai di pagi haripun, Lea bagai Cinderella di bawa Sang Pangeran ke istananya. Dalam keadaan malas, Lea paksakan kedua matanya membuka setelah bau makanan menggoda indera penciumannya.

"Cepat bangun. Kita sudah terlambat ke kantor. Jangan jadikan anakku sebagai alasan kemalasanmu ya."

Lea memang sudah duduk bersandar di headboard tempat tidur bergaya elegan modern, tapi nyawanya masih belum sepenuhnya seratus persen di raganya.

"Kamu yang buat aku jadi kelelahan, dan makanan itu ... memang layak buatku."

Satu kecupan mendarat di dahi Lea, lalu berlanjut ke bibirnya namun serba kilat.

"Selalu saja nggak dapat ucapan terima kasih. Dasar tak tahu di untung!"

Lea jadi tertawa. Kesadarannyapun berangsur kembali karena nada tinggi dan isi ucapan Vin yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status