Share

Sentuh Jiwa Sepiku

"Nggak mau! Nggak mau!"

Sambil berteriak histeris, Lea berlari ke arah kamarnya lagi, tanpa koper yang segera dilemparkan begitu saja. Meskipun Vin pernah menidurinya dan beberapa kali dicumbu, tapi Lea masih saja kikuk bila harus berhadapan dengannya dalam kondisi setengah telanjang begini.

Di area meja makan, Vin tak bisa menahan ketawa, meski sudah coba disembunyikan dengan menunduk ke arah piring, berniat mengambil satu suapan, namun terpaksa dibatalkan.

"Maaf, Pak. Begitulah Lea. Kadang masih kayak anak kecil. Saya juga heran, anak itu kapan dewasanya, mungkin karena anak tunggal, jadi manja," ujar Sarah meminta maklum untuk putrinya.

"Tak apa, tapi jadi rame kalau ada Lea," jujur Vin, meletakkan sendok dan garpu, karena tak kuasa menahan tawanya.

"Memangnya kalau dikantor bagaimana, Pak? Apa masih suka bawel sama membantah?" Sarah jadi penasaran dengan keluhan yang pernah sempat Vin ucapkan.

Vin gelengkan kepala, seraya tersenyum memberi jawaban pembelaan, "Sudah tidak lagi, mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status