Share

Bab 25

"Kalau begitu menurut Mama, Mama urus anak Mama ini sendirian. Mama tak pernah mau mendengarkan kata orang, tak usah Mama menikahi dia dengan perempuan mana pun, kasian. Kalau hanya akan menyakiti hati saja." Mbak Widya mulai melemah.

"Bersyukur kamu bisa menikah dengan Melody, jika istri kamu bukan dia. Mungkin aib kamu sejagat raya orang sudah tahu!" lanjut Mbak Widya.

Dia menatapku tajam lalu meninggalkan rumah dengan membawa amarah. Aku kembali meremas rambutku. Kenapa masalah ini makin runyam.

"Sudahlah, Ndra. Kamu ga usah khawatir. Penyakit kamu ga bahaya, kok. Nanti juga sembuh. Kalau udah pulih, sepuluh perempuan seperti Melody bisa Mama carikan untuk kamu." Mama duduk disampingku lalu mengusap punggungku lembut. Tapi, bukan kenyamanan yang aku rasakan, justru hati makin tak tenang.

***

Aku kembali kerumah Mama. Kata Mama sampai aku mendapatkan pengganti Melody, Mama yang akan menjagaku. Aku terenyuh, tapi bukan itu yang kuinginkan. Usia bukan usia anak-anak lagi, kebutuhan ju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status