Share

Bab 30

"Kamu mau bekerja, Dek?" tanyanya mengulang kalimatku.

Aku mengangguk cepat. Tekadku sudah bulat, aku ingin mandiri meski sudah punya suami. Setidaknya aku punya cara untuk mengalihkan perasaan saat menunggu Mas Hendra mengubah kebiasaannya dengan sempurna.

Dia menghembuskan napas panjang. Entah lelaki ini keberatan atau malah senang, aku tak akan lagi mengusik harinya nanti.

"Baiklah, jika itu yang Adek inginkan." jawabnya pelan.

Mendengar itu, semua tampak lega, kecuali aku tentunya. Hatiku terasa hambar sudah. Tak ada harapan lagi yang kubumbung tinggi. Rumah tangga hanya status, sama seperti setahun ini.

Akhirnya gugatan cerai itu resmi di cabut. Aku kembali pulang ke rumah, semua ikut menemani. Tentu saja tanpa Mama.

"Hendra, besok kita langsung berobat saja. Mbak akan tunda kepulangan ke Bandung. Kalau melody tak bisa mengantarkan, biar Mbak dan Papa yang akan menemani kamu." ujar Mbak Widya, setelah kamu sampai dirumah.

Aku memang mengatakan bahwa besok akan mendatangi perusa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status