Share

Bab 31

Malam itu kami bicara dari hati ke hati. Mas Hendra juga jujur jika dia dipecat dari kantor karena sibuk mencariku seminggu ini. Ada sedikit sesal dihati, tapi aku yakin soal rejeki Allah pasti akan mencukupi untuk kami.

***

Pagi ini kami bersiap hendak kerumah Ustadz yang di rekomendasikan oleh Mbak Widya. Baru saja hendak mengunci pintu, ponsel Mas Hendra berbunyi.

"Siapa, Mas?"

"Rasti."dia menatapku dengan tatapan heran.

"Tumben dia nelpon, Mas." desisnya.

Lelaki itu mengangkat panggilan dari Rasti, Namun dia mengaktifkan speakernya.

"Hendra ... kamu bisa kesini, ga? aku butuh kamu banget, Ndra. Mas Yogi mengancam akan membun*hku, Ndra." suara isakan Rasti terdengar jelas olehku. Mas Hendra menatapku. Tapi, wajahnya biasa saja, tidak menunjukkan ke khawatiran pada mantan rekan kerjanya itu.

"Memang kamu ada masalah apalagi sama Yogi?"

"Dia menuduh, anak yang aku kandung kemarin itu bukan anaknya. Dia menyangka itu anak kamu, Ndra! makanya dia marah besar."

Wajah Mas Hendra berubah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status