Share

Bab 38

Aku memilih meninggalkan rumah sakit, mengutamakan suamiku sendiri. Ayah sudah aku kabari. Papa ditemani Mama, sedangkan Mas Hendra kini bersama laki-laki yang seharusnya aku malu meminta bantuannya.

Besok Mbak Widya akan sampai, artinya aku bisa fokus pada Mas Hendra saja.

Mobilku sudah sampai pada sebuah bangunan sederhana tapi begitu asri dan sejuk. Masih di wilayah Depok tak jauh dari rumah Salwa.

Aku turun dari mobil, memperhatikan tempat yang tadi di share lok oleh Kak Hamzah. Mobil laki-laki itu juga sudah terparkir di halaman rumah ini.

"Mel!" Salwa melambaikan tangan. Perempuan berkerudung itu tersenyum padaku.

"Assalamu'alaikum, Wa. Gimana, suamiku, sudah di ruqyahkah?" tanganku memburu.

"Wa'alaykumussalam... Sudah agak tenang.Yuk, kita masuk saja, kamu lihat sendiri."

Salwa menggandeng tanganku. Saat sampai dipintu dan mengucapkan salam, aku agak canggung. Semua mata tertuju padaku.

"Gapapa, yuk." Salwa menarik tanganku. Sekilas kulihat Mas Hendra sedang duduk bersila dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status