Share

BAB 86.

"Sebenarnya ...," lirih Dewiq mencondongkan badannya ke arah mereka.

Hana malah ikut-ikutan mendekat sampai menarik ranjang ayun dimana Farshad tidur. Ahmad pun tak kalah penasaran, dia sempat menempeli tubuh istrinya itu.

"Rahasia!" kekeh Dewiq sembari bangun meninggalkan keduanya yang berwajah masam.

"Ish! Jangan-jangan keusilan si Parhon nurun dari ibu," gerutu Hana melirik ke arah Ahmad yang kembali asik menonton televisi.

"He em," jawab Ahmad singkat, ikut sebal dengan ulah istrinya.

Lelaki itu lalu bertanya tentang rencana Farhana setelah acara besar di Tazkiya nanti.

Hana mengatakan bahwa dirinya bakal pindah. Mencari atau membangun rumah impian di wilayah beriklim sejuk. Jauh dari hingar bingar dan hidup sebagai orang biasa dengan Farshad di sana.

Ahmad menyarankan agar Hana mencari lokasi yang dekat dengan saudara. Mega Mendung, Kuningan atau Majalengka bisa jadi pilihan.

Sepupu dan bibi Farhana tinggal di daerah itu. Tujuannya supaya mudah meminta pertolonga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status