Share

Bab 25B

"Bagus, Mbak," kataku. Kaca yang kubawa kuberikan padanya agar dia melihat wajahnya di cermin.

"Alhamdulillah, sangat cantik, Cahaya, terima kasih ya," ucap Mbak Rahma.

Aku dan Pak Pras saling melirik satu sama lain dengan perasaan yang campur aduk. Tetapi kami tersenyum manis ke Mbak Rahma seakan-akan kami bahagia berada di ruangan ini sebenarnya aku merasa nggak pantas berada di sini. Tapi, aku juga mengunjunginya yang sakit jadi aku berusaha tenang berada di ruang privat perawatan Mbak Rahma.

Tak lama berselang datanglah perawat beberapa orang untuk membawa Mbak Rahma. Mungkin dia mau kemoterapi seperti yang dia katakan barusan.

"Suster, bagaimana hijab saya. Bagus, 'kan?" tanya Mbak Rahma.

"Bagus, Bu. Cantik sekali. Udah siap, 'kan? Semua mendukung Ibu sembuh," kata Suster memberi motivasi pada Mbak Rahma.

"Iya, Sus. Terima kasih," ucap Mbak Rahma.

"Cahaya, Mbak mau kemoterapi dulu. Nanti kita lanjut lagi yang ngobrolnya. Sebenarnya masih banyak sekali hal yang ingin Mbak s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status