Share

Kedatangan Sukma

Hatiku diliputi gelisah. Hingga malam menjelang aku tak kunjung ke luar kamar. Bagaimana menjelaskan ke Aya jika yang mengirim pesan tadi adalah aku. Sungguh teledornya aku sampai menggunakan nomor sendiri. Dia bukan wanita yang bisa diajak main-main. Kenapa aku dilema dengan perasaanku. Aku akui aku laki-laki yang tidak pernah serius dulu pacaran, ketika menemukan rasa yang aneh seperti ini aku justru bingung sendiri. Apa aku harus belajar mencintai Alya dengan sepenuh hati tanpa berfikir ini dan itu. 

Tok! Tok! Tok! 

Alya mengetuk pintu.

"Bang, kita makan malam. Aku sudah siapkan."

"Iya," jawabku singkat. 

Setelah selesai menjalankan salat magrib aku keluar kamar. Kulihat Alya sudah menyiapkan makan malam untukku. 

"Udah lebih baikan, ban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status