Share

Membuka Hati

Semua diam.  Hingga semua berpamitan satu persatu. Sukma terus menunduk tak berani menatapku. Alya tetap santai dan santun berbicara dengan lainnya.

"Istirahat dulu, pak Dave. Surat keterangan dokternya sudah kami terima."

"Terima kasih, pak," jawabku singkat. Entahlah aku ingin mereka cepat-cepat keluar dari rumah ini. Lebih tepatnya aku ingin berduaan dengan Alya. Jujur, aku takut dia mengira akan kembali lagi seperti kemarin yang pecicilan dengan beberapa wanita. Kali ini aku tobat. 

Alya membereskan semua bekas minuman dan makanan. Namun, aku larang karena ini tugasku.

"Istirahatlah, biar aku yang bereskan." Dia diam. Seperti tak tega melihatku.

"Gak apa-apa, istirahatlah."

"Makasih, bang. Aku ada proyek di luar kota yang harus aku buat laporanny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status