Share

Siapa yang bisa memberi ketenangan hati?

Jam tujuh lebih empat puluh malam, Nur dan Bu Celo baru keluar dari restoran masakan Jawa. Nur membukakan pintu depan kiri mobil untuk Bu Celo, menunggu Bu Celo masuk, dan menutup pintu itu untuk beliau. Baru dia sendiri masuk ke mobil.

Bu Celo kalau bersama dia memang tidak ingin duduk di belakang. Bu Celo beralasan bahwa tidak ingin membuat kesan bahwa Nur adalah seorang supir. Memang, sepengetahuan Nur, kalaupun Bu Celo memakai supir, Bu Celo selalu duduk di depan. Dan sepanjang Nur di bengkel, Bu Celo selalu menyetir sendiri. Supir kantor biasanya diminta untuk menyetir untuk Pak Nas dan Pak Anwar.

Seperti biasa, Nur mengemudikan mobil itu pelan-pelan. Dipikirannya, ini adalah saat yang tepat untuk berbicara pada Bu Celo tentang masalah-masalah yang dihadapinya. Ini adalah saat yang tepat karena tidak ada orang lain selain dirinya dan Bu Celo di mobil ini.

“Terima kasih Bu Celo, sudah membiarkan saya untuk membungkus makanan pulang. Dara pasti belum ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status