Share

Bab 215: Ancaman Anggun

Bab 215: Ancaman Anggun

**

Selama dua hari pasca perkelahianku dengan orang asing itu, aku tidak keluar rumah. Aku berdiam diri, berusaha menyembuhkan luka dan cederaku dengan obat-obatan, khususnya ramuan kencur dan jahe yang aku balurkan ke bahu dan kakiku.  

Aku mencoba menghadirkan bayangan Kassandra untuk menemani aku, tapi tak kunjung berhasil. Konsentrasiku melamunkan Kassandra selalu terganggu oleh kata-kata terakhir si penguntit itu sebelum meninggalkan aku.

“Kalau kamu punya urusan utang piutang dengan seseorang, cepat kamu selesaikan..,”

Utang piutang, katanya, membuatku berpikir jauh sekali. Aku mencari benang merah yang paling logis.

“Oh, dia pasti seorang debt collector,” pikirku kemudian.

“Dan ia salah mengenali orang!”

“Dia pasti menyangka aku sebagai nasabah yang mempunyai utang kepada perusahaannya, atau kepada bosnya, juragannya, whatever..,”

Baiklah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status