Share

26

Bia memandangi Maulana yang memberikan arahan untuk bertukar posisi atau pose yang semuanya memperlihatkan keanggunan, kemegahan, ketampanan serta kecantikan Bimantara. Terdapat dalam satu frame. Ah ... mereka benar-benar menyatu. Membuat si gadis biasa merasa di adili. Sejak awal dia sudah tahu; dia paham; dia mengerti, dia tak pernah punya kesempatan – lagi pula ia tak mau mengambil kesempatan itu sebagai aji mumpung–menggunakan keadaannya untuk memaksa masuk ke dalam lingkaran Bimantara. Tidak, dia tidak berhak.

Hanya Bian.

Ya, hanya Bian yang berhak masuk ke lingkup keluarga di sana, sebab si bayi memang keturunannya. Dia bukanlah siapa-siapa. Ah, kenapa dia merasa begini? Kenapa dadanya sesak? Mestinya dia bahagia. Keluarga Bimantara menerima si bayi gembul dengan tangan terbuka. Bukankah ia sendiri telah memutuskan? Tenang, Bia! Jernihkan pikiran. Kamu nggak berniat masuk ke sana, kan? Sadar!

Bia menarik napas panjang. Dia lalu membalik badan, melangkah berlawanan arah dari area
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status