Share

28

“Ayo, Bia,” kata Agam kemudian membuka pintu dan keluar dari kendaraan yang dia kemudikan hampir dua jam lamanya–setelah dari gedung pemotretan.

Si gadis buru-buru keluar sambil menggendong Bian. Hawa sejuk segera terasa. Dia memandang sekitar. Mereka entah berada di mana, Bia tidak tahu; yang pasti bukan kediaman Bimantara yang dia tinggali beberapa minggu terakhir. Mereka berada di tempat asing. Si bayi di pelukan Bia kelihatan cukup senang; mengamati sekitar lalu tersenyum dan tertawa tanpa suara.

Adrian keluar dari mobil paling akhir. Di tangannya terdapat tas perlengkapan Bian. Dia memandang si pengasuh. “Ayo.” Katanya membuat Bia terkejut dan berjalan terlebih dahulu.

Bia mengikuti di belakang hingga dia melihat sebuah rumah yang meski terbuat dari kayu–bentuknya memanjang ke samping, bukan ke belakang; seperti rumah pada umumnya–kelihatan mewah. Di kelilingi tanaman-tanaman hias. Sewaktu mencapai bagian depan yang terasnya pun terbuat dari kayu, tiba-tiba pintu yang ada di hada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status