Share

29

Dua orang pria yang kini berada di sebelah ruangan yang mana ada anggota Bimantara lain duduk berhadapan. Ini adalah ruang kerja Adam. Tanpa diberitahu, Agam mengerti jika ayahnya bakal bertanya perihal Bian. Sebab dia cuma memberi tahu mereka akan datang berkunjung di hari minggu seraya memperkenalkan anggota baru–biasanya mengacu pada menantu atau pasangan dari salah satu putranya–bukan langsung cicit yang di perkenalkan.

Raut muka datar yang sejak awal di pasang sang Senior melunak. Menghela dan menatap satu anaknya yang ada di hadapan. Namun tidak mengucap sepatah kata, Adam memilih menunggu Agam buka mulut.

Pria yang hampir berkepala lima ini menghembus napas pelan. Dia menyandarkan punggung ke sandaran kursi, menatap wajah ayahnya. “Seperti yang papa lihat; Adrian punya anak–yang artinya cicit papa. Namanya Abian Bimantara. Dan ....”

Belum selesai kalimat Agam–dia sengaja menjeda karena berpikir kata-kata apa yang mesti diucapkan agar tidak menimbulkan kecurigaan. Tentu, ia masi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status