Share

35

Sang Bimantara senior menghela. “Hm ....”

Ya, bagaimanapun Adrian adalah ayah si bayi gembul nan lucu. Terlebih cucunya itu memang sangat kaku–belum pantas menyandang predikat orang tua–karena belum memahami si bayi. Mesti banyak waktu yang dihabiskan agar dia memiliki insting seorang ayah. Tidak seperti ... melirik ke arah seorang perempuan muda yang berdiri dekat dengan si bungsu; selain memerankan pengasuh, dia melakoni peran orang tua secara terselubung.

“Um, tapi kalau papa mau ketemu Bian, papa bisa kapan aja datang,” Rosa segera memberi solusi. Tak mau membuat petinggi Bimantara tersebut merasa tidak diperkenan melihat cicitnya.

“Ya udah.” Cuma jawaban singkat, namun membuat lega pasangan suami-istri yang sempat menegang.

Mereka melanjutkan kegiatan bersiap. Kali ini si gadis mengambil alih pekerjaan yang memang harus dia lakukan; merapikan barang-barang Bian–yang tadi sudah dilakukan oleh Adrian–sehingga Biman muda itu sekarang memilih duduk di sofa di sebelah Bia. Untuk dirin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status