Share

27

Sementara itu di dalam studio ... Agam tengah mengobrol dengan Maulana. Sedikit membahas masa lalu. Rosa mengajak Rani berbicara mengenai pekerjaannya sebagai asisten fotografer bersama Adnan dan seorang lagi mengasingkan diri. Mengutak-atik ponselnya mencoba menghilangkan kejenuhan. Adrian memang tidak pintar bersosialisasi. Jadi dia lebih memilih menyibukkan diri sendiri daripada berbaur.

Oh, Bian. Semoga tak menuruni sifatmu ini ya, bang.

Merasakan sesuatu dalam saku bergetar, Agam menyela pembicaraannya dengan Maulana untuk melihat benda yang berada di dalam saku. Ponselnya. Dengan layar menyala memperlihatkan sebuah pesan. Cukup lama Bimantara senior ini memandang layar ponselnya sampai ia memasukkan kembali alat komunikasi tersebut ke tempat semula.

“Erm, Lan ...,”Agam mencondongkan tubuhnya lalu berbisik di telinga si pria sebayanya. Menyebut nama panggilan kecil lelaki itu.

“Oke. Tapi kamu berhutang sama aku.” Titik.

Agam mengangguk. “Asal kamu nggak berkhianat!”

Raut Maulana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status