Share

175. Ke Suatu Tempat

Sebulan berlalu sudah dan Alina mendapatkan gaji pertamanya. Itu gaji yang dua kali lipat lebih besar dari tempat mengajarnya dulu di kota Z. Walau begitu, Alina masih merasa tidak nyaman dengan sekolah tempat mengajarnya yang sekarang. Itu karena ia harus berhadapan dengan murid berjenis kelamin laki-laki.

Alina sudah berusaha keras untuk mengendalikan rasa benci dan menahan diri untuk tidak mendiskriminasi. Hanya saja, Alina seringkali gagal melakukannya.

Tepat pukul dua siang, Tina sudah datang menjemputnya pulang. Alina masuk kedalam mobil, duduk bersandar dan menghela nafas penat. Matanya melihat ke depan, memperhatikan Tina yang mulai menyalakan mesin mobil, "Kita tidak pulang dulu ke vila..."

"Lalu kita akan kemana Bu?"

"Ke suatu tempat.."

Ya, ke sesuatu tempat yang sudah lama Alina tidak datangi.

Tina melirik sekilas ke spion depan, menangkap Alina yang duduk termenung di belakang seperti memikirkan sesuatu, "Baik Bu, silahkan berita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status