Share

192. Kebohongan Yang Terkuak

"Pokoknya titik. aku gak setuju kamu sama si bajingan kaku itu!" Kekeuh Alina, yang entah sudah berapa kali mengulang ucapan penuh ketidaksetujuan itu sepanjang perjalanan mereka pulang ke vila.

Jika tau tadi itu Maya pergi menemui Bakri untuk suatu hal seserius pernikahan, Alina pasti akan menolak keras untuk pergi. Di matanya, Maya yang cantik nan anggun itu terlampau murni dan kerapkali naif. Alina sungguh tidak sanggup membayangkan teman tersayangnya itu kelak hancur lebur hanya karena ulah bajingan tak tau diri diluar sana.

"Tadi itu kami cuma ta'aruf doang. Itu kenapa aku ajak kamu ikut itu buat nemenin aku" Terang Maya. Ia jelas tau Alina sangat kesal padanya saat ini.

Maya sadar, Alina selalu bersikap overprotektif mengenai pria-pria yang mencoba singgah dalam hidupnya.

Yang salah satunya adalah Faqih.

Juniornya yang satu itu berkali-kali mencoba mendekatinya semasa di kampus dulu, tapi Alina selalu menjadi tembok besar sebagai penghalang.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status