Share

16. Ide Gila

Zahira menutup pintu kamar perlahan, tatapan Fajar tadi seakan meyakinkan hatinya jika suaminya itu tahu norma agama. Setelah memakai cream malam Zahira membaringkan tubuhnya di atas kasur, matanya sulit terpejam. Suara manja Akila membuatnya ingin muntah, dia lalu menutup telinganya dengan headset lalu memutar sholawat pengantar tidur.

Di luar Akila masih enggan masuk ke dalam kamar walau Fajar sudah menyuruhnya berulang kali.

“Cepatlah tidur!”

“Aku masih ingin bersamamu!” Rengek Akila dengan manja.

“Masih ada waktu besok sayang.”

Fajar terus membujuk Akila agar segera masuk ke dalam kamar, melihat tingkah Akila yang terus-terusan nempel padanya membuatnya takut kebablasan.

“Oh ya, terkait permintaan ibumu, kira-kira apa solusinya?” tanya Akila saat dia teringat perkataan Fajar sebelumnya.

“Nantilah kita pikirkan jalan keluarnya, masih terlalu dini untuk membicarakan hal itu!” Fajar terlihat enggan membahas masalah anak.

“Aku punya usul!”

“Apa?”

“Bagaimana jika kita melakukan insemi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status