Share

Bagian 38: Menerkam Mangsa

Para mahasiswa lain hanya menunduk dalam. Beberapa dari mereka malah menghela napas lega karena untuk sementara terbebas dari pengawasan senior. Gerombolan Sylvia jangan ditanya. Mereka tersenyum penuh kemenangan sembari berbisik-bisik mengejek.

 Surtini mengepalkan tangan dengan kuat, hingga terlihat buku-buku jari. Hatinya memanas. Dorongan ingin menghajar Sylvia, si senior dan antek-antek mereka itu menyeruak. Jika saja Eka tidak mengirimkan isyarat untuk diam, dia pasti sudah membuat beberapa orang masuk rumah sakit.

 "Mengingat akan ada ulang tahun universitas, maka hukumannya ada hubungannya dengan itu. Fakultas kita paling terkenal dengan suara-suara yang merdu dan biasanya selalu menyumbang lagu. Jadi, hukuman bonusnya adalah kamu harus nyanyi," cerocos si senior.

 "Baik, Kak," sahut Eka dengan wajah yang tampak sendu.

 Amarah Surtini surut. Sekarang, dia malah susah payah menahan tawa. Suruhan menyanyi tidak  akan memperm

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status