Share

Menyerah?

"Mama apaan, sih? Baru juga Andre datang. Udah marah-marah. Awas cepat tua."

Wajah Mama memerah. Dia hampir saja berteriak kembali, kalau Rea tidak berteriak.

"Oma gak boleh teriak ke Papa." Rea menatap Mama kesal, aku bahkan harus menahannya agar tidak kesana.

"Ini juga. Tinggal di rumah ibunya, malah jadi melawan kayak gini."

Mama berkacak pinggang, menatap Rea galak. Membuatku harus menggendong Rea.

"Betul kata Rea, Ma. Andre udah besar. Gak perlu diatur-atur lagi. Andre gak butuh."

"Kamu ini, susah banget diomongin. Kena racunnya si Weni kayaknya kalian."

Wajah Mama memerah. Berganti berpindah ke Kak Anton.

"Kamu segera juga pisah dari Linda. Saya sudah tidak merestui lagi." Ketus Mana

"Apalagi yang Mama cari? Ma, kalau gak ada Kak Anton, gak bakalan ada rumah ini. Semuanya gak ada." Aku berusaha membela kakak iparku itu."

"Saya tidak akan pisah dari Linda, Ma. Lagi pula, Andre masih butuh banyak bantuan saya."

Terdengar tawa Mama. "Bantuan apa? Bantu buat kembali sama wanita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status