Share

Bab. 5 - fantasi liar dengan bosku!

Suara gelas terjatuh dari luar membuat Reyna segera bangkit dari kasur padahal jam sudah menunjukan pukul satu malam. Namun wanita ini seakan tahu bahwa ada seseorang di luar sana yang tengah merecoki area dapurnya.

"Pak Andreas," panggil Reyna ketika melihat seorang lelaki dengan pakaian tidur warna pink tengah mencoba membuka kulkas dengan kedua siku tangannya.

"Saya sudah bilang kalau mau sesuatu tinggal panggil saya," ucap Reyna membuat Andreas menganggukan kepalanya.

"Saya pikir kamu sudah tidur, jadi saya berinisiatif membuat teh susu sendiri karena tidak bisa tidur," balas Andreas membuat Reyna menghela napasnya dengan berat.

Reyna mempersilahkan Andreas untuk duduk terlebih dahulu di meja dapur sedangkan wanita itu mulai membereskan beberapa kekacauan yang dibuat bosnya sebelum menyeduh teh susu untuk Andreas.

Selesai menyeduh, Reyna memberikan segelas teh susu dengan sedotan di dalamnya. Tidak sampai disana saja, Reyna bahkan memegangi gelas teh susu yang diminum Andreas sekarang karena melihat dua tangan pria itu masih diperban.

"Mau nonton televisi?" tanya Reyna ketika melihat sedari tadi bosnya memandangi tv miliknya yang berada di depan sofa persis.

"Toh besok kerja dari rumahkan, karena tidak mungkin Bapak ke kantor dalam keadaan seperti ini," ujar Reyna seraya menyalakan televisinya.

Reyna merasa dirinya tengah ditatap oleh Andreas yang berada di sampingnya. "Apa ada yang salah dengan saya, Pak Andreas?" tanya Reyna seraya menoleh pada bosnya.

Andreas menggelengkan kepalanya. "Ini pertama kalinya saya melihatmu tanpa riasan dan hanya menggunakan daster tidur menghadap saya," ucap Andreas membuat Reyna jadi nampak sedikit malu.

Sangkin paniknya tadi mendengar suara kekacauan di luar, ia jadi tidak sempat menggunakan kardigan untuk menutup sebagian tubuhnya. "Sudah jam dua pagi, saya pamit tidur duluan," ucap Reyna sembari berlari kecil meninggalkan Andreas sendirian.

Reyna memegangi pipinya setelah berada di dalam kamarnya, lalu menepuk kecil kepalanya seakan menyuruh otaknya untuk kembali ke dalam realita yang sesungguhnya.

Wanita itu memasuki selimut tebalnya kembali dan mencoba untuk tidur. "Aku pasti sudah gila saat kepalaku mulai membayangkan hubungan percintaan dengan Pak Andreas," gumam Reyna sendirian.

Hingga jam menunjukan pukul setengah tiga pagi, Reyna yang masih bisa mendengar suara televisi menyala memutuskan keluar dari kamar dengan niatan meminta agar bosnya itu segera beristirahat.

Disana Reyna yang melihat Pak Andreas sudah tertidur dengan nyenyak di atas sofa memilih untuk segera mematikan televisi.

Reyna mendekati Andreas lalu menyelimutinya dengan selimut yang sebelumnya wanita itu gunakan untuk menutupi tubuhnya.

"Pria tampan memang seharusnya lebih banyak diam dibandingkan banyak bicara," gumam Reyna sembari menatap wajah tidur bosnya.

Sepertinya Reyna tak menyadari satu hal, bahwa akhir-akhir ini dirinya suka melihat wajah bosnya yang tengan tertidur. "Sadar Reyna!" ujar Reyna sembari yang segera bangkit berdiri dan menjauhi tubuh bosnya.

'Kamu tidak bisa jatuh cinta padanya, Reyna.' ucap Reyna dalam hatinya.

Reyna kembali masuk ke dalam kamar lalu menutupnya tubuhnya dengan selimut tebal miliknya. Namun baru beberapa detik terpejam, selimutnya disikap oleh seorang yang tak lain adalah Andreas.

Andreas menindih tubuh kecil Reyna membuat wanita itu tak nyaman dibuatnya. "Bukannya tangan Pak Andreas sedang sakit?" tanya Reyna yang curiga kalau sepertinya dirinya telah dikerjai selama ini.

Andreas tertawa. "Kamu mempercayainya ya?" ujar Andreas dengan seringai di bibirnya.

Reyna menelan salivanya dengan berat ketika merasakan bagian bawah tubuh Andreas yang menempel padanya saat ini seperti tengah menabrak pangkal pahanya. "Anu Pak Andreas, sebaiknya jangan terlalu dekat-dekat," ucap Reyna membuat Andreas malah semakin mendekat.

"Alasan saya menikah adalah untuk mendapat keturunan dan tugasmu selain menjadi istri saya juga harus melahirkan benih pewaris selanjutnya," bisik Andreas yang tatapannya semakin ke bawah menatap bibir ranum Reyna.

"Saya masih belum siap," ujar Reyna dengan wajah memerah.

"Kalau begitu biar saya yang akan membuatmu siap," ucap Andreas seraya memegang tekuk leher Reyna lalu mendekat padanya untuk mencium bibir wanita yang berhasil dikukungnya sedari tadi.

Reyna melenguh ketika Andreas menggigit bibir bawah miliknya ketika tengah bercumbu, wanita itu juga dapat merasakan Andreas yang semakin membuka lebar mulutnya dengan harapan agar ciuman mereka semakin panas.

"Lidahmu, keluarkan Reyna." ucap Andreas dengan eskpresi yang penuh harap namun bercampur gairah membuat Reyna tak dapat menolak keinginan pria tersebut.

Reyna mengeluarkan lidahnya yang langsung disambut oleh lidah Andreas, kini mulut mereka semakin berpangut liar membuat bagian bawah titik sensitif milik Reyna jadi basah.

Reyna melingkarkan kedua tangannya di leher milik Andreas, pria itu terlihat tersenyum dibalik kegiatan percumbuannya dengan Reyna.

Tangan kiri Andreas mulai aktif meraba pinggang Reyna ke bawah, membuat wanita itu mulai mengeluarkan suara lenguhannya yang terdengar seksi di telinganya. "Uh! mngh... shh... yeashh," lenguh Reyna ketika jemari Andreas memasuki area sensitifnya di bawah sana.

"Apa ini pertama kalinya, kamu melakukan hal semesum ini?" bisik Andreas yang berniat menggoda Reyna selaku sekretaris sekaligus istri kontraknya.

Reyna tak dapat menjawab dan hanya bisa menganggukan kepalanya saja. "Kamu sudah sangat basah, haruskah saya memasukannya sekarang?" tanya Andreas membuat Reyna tak dapat berpikir.

Andreas berusaha membuka celana tidurnya dengan satu tangan saja dan berhasil, lalu Reyna dituntunnya untuk memegang buah zakar alias batang panjang dan besar miliknya yang kini terpampang sangat jelas.

"Mmngh... yeash... Reynamnghs... shhhyeah!" lenguh Andreas seraya perlahan menggerakan pinggulnya sendiri.

Reyna yang kini berhasil memegang milik Andreas mulai berpikir ke depan, bagaimana rasanya ketika batang bosnya masuk ke dalam miliknya yang masih tersegel rapat.

Andreas yang melihat keraguan dari mata Reyna kini dengan sengaja menggenggam erat satu tangan wanita itu sembari bersiap memasukan miliknya ke dalam sangkar.

Reyna menggigit bibirnya, berusaha untuk tetap tidak tegang ketika Andreas sudah bersiap dengan menggesekan burungnya ke depan miliknya yang basah. "Saya akan segera memasukannya," bisik Andreas sebelum mendorong penuh milik Reyna hingga wanita itu menjerit kesakitan.

"Ah!" teriak Reyna yang baru saja jatuh dari tempat tidurnya sendiri.

Wanita itu mengelus bokongnya sendiri yang terasa sangat sakit, belum lagi Reyna mulai menyadari dirinya yang saat ini berkeringat cukup banyak baru saja bermimpi jorok.

'Kenapa harus dengan Pak Andreas.' ucap Reyna dalam hatinya.

Merasa ia perlu minum air mineral dingin untuk menyegarkan otaknya, Reyna segera keluar dari kamarnya menuju ke dapur.

Baru saja dirinya hendak membuka botol air mineral, wanita itu sudah dikagetkan dengan kehadiran Andreas di belakangnya. "Sejak kapan Pak Andreas berada disini?" tanya Reyna yang hampir tersentak ke belakang.

"Dari tadi saya memanggil kamu," ucap Andreas.

Reyna yang bukannya membalas ucapan bosnya malah terlihat fokus menatap bibir Andreas yang sedari tadi membuatnya gagal berkonsentrasi.

"Setelah rapat pagi ini selesai, kita harus menghadiri pemotretan foto untuk buku nikah."

Reyna nampak tak menggubris perkataan Andreas dan tetap fokus menatap bibir ranum bosnya, wanita itu bahkan terlihat menelan salivanya dan hendak mendekati wajah Andreas.

Andreas yang kebingungan dengan sikap Reyna hanya bisa mempertanyakannya dalam hati. Hingga Andreas menyaksikan Reyna yang menyiram kepalanya sendiri dengan air mineral dingin di tangannya.

Tanpa berkedip Reyna berjalan melewati Andreas dengan pandangan kosong. "Sepertinya aku harus mandi air dingin," gumam Reyna kala itu.

"Apa aku salah telah menikahi wanita sepertinya," ujar Andreas sembari memiringkan sedikit kepalanya.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Putri Kurnia
kapan lanjutan nya
goodnovel comment avatar
Shen Ri kuai le
pelan pelan pak andreas
goodnovel comment avatar
Shen Ri kuai le
lanjut secepatnya ya kak aku nungguin bgt
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status