Share

Bab 120. Sahur

"Iya Sayang, itu namanya bintang. Bafre nonton bintang dulu sama Ummah, yuk!"

"Mau," jawab Bafre.

Akhirnya bisa ditinggal juga. Salma dan Fariz segera bergegas pulang mumpung mood anak kecil itu sedang good job.

***

"Sayang, selamat sahur pertama ramadhan bersama suamimu." Fariz terus mengusap pipi Salma sambil bicara sampai istrinya itu terbangun.

Saat itu, Salma memang terlihat masih sangat ngantuk. Dia sudah menata menu sahur dari malam. Meskipun, sebagian juga dimasak pagi waktu sahur.

Fariz memang mandiri, dari dulu sangat anti dengan wanita. Ia tidak sembarangan mau ada perempuan di rumahnya, kecuali Clarissa saat mereka masih berpacaran.

Memang pernah lumayan tersesat Fariz dulu. Saat ramadhan itu, Fariz juga menawarkan untuk ada pembantu saja. Namun, keinginan Salma untuk tidak mau itu tidak bisa diganggu gugat.

"Iya Capa, semoga diberkahi,"

"Capa, kok iniku sakit, ya," ucap Salma.

"Apa Sayang? Apanya yang sakit?" tanya Fariz.

"Ini loh," Salma meraih tangan Fariz dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status