Share

Bab Buket Gelas Cinta

"Cap, dadaku sakit." Salma merintih, seraya memegangi dadanya.

"Ya Allah, kamu kok jadi dada juga yang sakit. Kita kembali ke rumah sakit pakai kursi roda aja!" pinta Fariz.

"Maafin Cama, banyak merepotkan," jawab Salma.

"Cama ... kamu harus segera sembuh, tidak perlu meminta maaf, sudah pasti ini bukan hal yang merepotkan."

"Cap, semakin sakit." Fariz pun ikut menaruh telapak tangannya itu pada dada istrinya.

Dengan kekuatan batin dan cintanya, Fariz harap bisa memberi sedikit pereda sakitnya. Fariz memanggil satpam dan memintanya untuk mengambilkan kursi roda.

"Tapi boong," ucap Salma tersenyum.

"Heh? Kamu jangan bercanda yang seperti ini, Astagfirullaah ... Cama Sayang, syukurlah kalau hanya bercanda,"

Fariz menghela napas lega. Namun, wajah istrinya itu menjadi pucat setelah senyumnya terulas bersama Fariz. Tentu, Fariz menjadi lebih khawatir lagi, karena bibir pucat kan tidak bisa dibohongi.

"Cap, Cama lemas." Salma langsung pingsan ke pangkuan Fariz.

"Cam ... Cama! Saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status