Share

Bab CINTA. B2

"Hehe, aku," jawab Fariz.

"Terus? Kenapa masih ngeles?"

"Ya kan, cuma satu persen dari seratus, Sayang," jawab Fariz.

***

"Perut kamu," ucap Fariz sembari mencium perut istrinya.

"Kenapa? Udah kelihatan banget, ya? Jadi gak suka dengan Cama?"

"Kalau gak suka, ngapain Capa peluk cium manja begini? Uuuuh gemes banget malahan." Fariz malah mencium tangan Salma.

"Hehe, dia udah mulai anteng nih akrab di dalam perut Cama. Kerasa kan?" Salma mengeratkan kepala Fariz ke perutnya untuk mendengarkan detak jantungnya.

"Masyaallah Tabarokallah, Sayang, Capa nggak tahu harus bicara apa. Capa sangat bahagia," ungkap Fariz.

Kebahagiaan yang sangat utuh. Mereka bersiap untuk kembali ke Indonesia. Jalan berdua menyusuri tempat menuju pesawat, mereka tampak sekali sebagai pasangan yang romantis.

Tangan Fariz tidak lepas dari genggaman istrinya. Salma merasa sangat pegal, Fariz tidak lelah-lelahnya mengusap pinggang Salma. Mereka semakin tahu, akan bagaimana perjuangan orang tua.

"Sabar ya, S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status