Share

Bab Masa Lalu

"Apa?" tanya Salma sambil terus dipegang tangannya oleh Fariz.

"Namun, tidak mungkin aku membiarkanmu sakit. Capa ambil obat dulu," ucap Fariz.

"Wait, memangnya Capa sudah paham dengan apa yang Cama katakan?"

"Paham, dong. Maaf, Pura-pura aja tadi, wkwk …" tawa Fariz seraya mengecup kening istrinya.

Perhatian suami itu sangat diinginkan oleh sang istri. Sikap manisnya, tentu membawa energi Salma menjadi lebih baik lagi. Hubungan mereka bisa semakin baik, meskipun dunia pekerjaan yang sedang tidak baik-baik saja.

Fariz ini sudah sangat hebat. Entah yang memandang Salma, para karyawan apalagi orang tuanya. Orang tua yang tahu Fariz dari kecil sampai saat ini bagaimana sikapnya.

Betapa ngenes sikap Fariz, di kala cintanya kandas dengan Clarissa. Sebenarnya Salma itu ingin menghargai suaminya. Ia paham, bahwasannya kenangan di jamannya dengan Clarissa itu memang dalam.

Flashback

"Sayang, kalau Fariz masih teringat dengan masa lalunya, kamu yang sabar ya," ucap Reva.

"Iya, Mi. Insy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status