Share

Bab 19 Tanggapan Amalia

Tempat pukul 5 sore, akhirnya Aruna pun memilih untuk pulang ke rumah. Sebenarnya dia belum membuat jadwal untuk besok bagi bosnya, itu dikarenakan Aluna tidak mau berlama-lama di kantor. Sebab dari kaca ruangan Darren terus-terusan saja memperhatikannya.

Entah apa yang sedang dipikirkan oleh pria itu. Satu hal yang pasti, Aluna benar-benar tidak nyaman dengan tatapan pria itu. Ingin sekali berbicara kasar, tetapi ingat kalau dia itu adalah bawahannya, apalagi sang gadis punya rencana untuk mendapatkan uang demi melunasi utang-utang almarhum sang ayah, dia pun mengurungkan niatnya.

Saat dibukakan pintu, Amalia menautkan kedua alis melihat anaknya yang begitu lemah dan lesu.

"Kenapa kamu letih seperti itu? Apa pekerjaannya banyak?" tanya Amalia karena biasanya memang Aluna tidak seletih ini jika pulang kerja. Ya, benar. Wajahnya tampak capek, tetapi sekarang berbeda sekali. Seperti ada sebuah beban yang sedang ditanggung oleh gadis itu.

Amalia jadi terdiam, tentu saja anaknya mendap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status