Share

Kutunggu Jandamu

Tiba-tiba ponselnya kembali berdering. Mata Cecil membelalak, melihat nama si penelepon.

Zaki menelepon balik. Untuk apa? Padahal, tadi dia sendiri yang memutus sambungan telepon sepjhak.

Meski malas, namun pada akhirnya Cecil pun mengangkat sebelum deringnya mati, karena dia juga penasaran. "Hallo. Ada apa lagi? Kenapa dimatikan tadi?"

Di seberang sana, Zaki terkekeh sambil garuk-garuk kepala. "Hehe. Lupa. Tadi kamu belum jawab pertanyaan aku loh."

"Pertanyaan yang mana?" Cecil pura-pura tidak paham. Padahal, dia sengaja membuat asisten pribadi calon suaminya itu menjadi kesal.

Seperti menahan geram, Zaki berusaha sabar. Menarik napas berat, lantas membuangnya perlahan. "Besok acaranya jam berapa?"

Cecil berusaha menahan tawa ketika mendengar suara Zaki yang tak santai. "Jam 8. Di rumah. Gak rame-rame kok, paling cuman keluarga inti. Soalnya cuman akad, gak ada resepsi."

"Oke, jam 7 aku ke sana. Kalau gitu, aku matiin telepeonnya. Tidur kamu! Sudah jam segini." Perintahnya.

Sebelum t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status