Share

Peringatan

Cecil yang geram, akhirnya memutuskan untuk diam. Ia memilih menidurkan matanya yang cukup berat, daripada meladeni Devan, yang ada malah membuatnya semakin pusing.

Cecil yang tak bersuara, membuat Devan akhirnya diam. Laki-laki itu semakin mengikis jaraknya dan Cecil lalu mengeratkan pelukannya pada gadis itu.

Cecil sendiri tidak peduli dengan apa yang Devan lakukan padanya. Gadis itu nampaknya sudah lelah dengan kelakuan Devan yang membuatnya naik pitam.

Tak lama, Cecil pun menjumpai alam mimpinya yang damai, meski pikirannya masih terbayang-bayang akan sosok ibunya yang telah tiada.

Devan pun turut menyusul Cecil di alam mimpi karena matanya yang sangat mengantuk setelah seharian begadang menunggu jenazah ibu Cecil.

Tidur lelap Devan mulai terganggu saat mendengar suara cecil mengigau.

Meski dalam tidur lelapnya, gadis itu masih memikirkan sang ibu yang sudah berpulang.

"Ibu, jangan tinggalin Cecil, Bu. Kalau ibu pergi, Cecil hanya sebatang kara. Cecil mohon, kembalilah! Hanya Ibu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status