Share

Tak Ada Sisa

Sesampainya di kantor, Cecil dan Laras berpisah. Karena mereka harus menjalankan bagian pekerjaan masing-masing.

Cecil berjalan menuju ruangannya. Tapi saat hampir tiba, Direktur keuangan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aris, memanggil dirinya.

"Cil," panggil Aris.

Cecil yang sebenarnya muak dengan manusia picik itu, dengan susah payahnya mengembangkan senyumnya. Ya, Cecil harus pura-pura mendekati Aris, mengumpulkan bukti-bukti kelicikan mereka untuk diberikan pada Devan. Kalau Cecil hanya berucap tanpa bukti, mana mungkin lelaki itu percaya?

"Ya, Mas? Ada apa?"

Aris memegang pundak Cecil. Lihatlah, lelaki kurang ajar! Bahkan, Aris tahu jika Cecil adalah istri sepupunya. Tapi tetap saja genit. "Eh, maaf, Mas. Gak enak kalau dilihat orang kantor. Aku sudah bersuami. Nanti mereka mikir macam-macam."

Sambil menurunkan tangan Aris di pundaknya, Cecil berujar sungkan.

"Maaf, maaf. Santai saja, tidak ada yang penting. Kamu nanti siang, ada urusan gak? Kalau gak ada, rencananya aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status