Share

Bab 11. Ratuku

"Mau ke pesantren."

"Untuk apa? Abah sama Ummah jam segini sudah istirahat, santri-santri pun juga, gak baik bertamu di jam segini, Cantik. Besok ya?" kata Haidar.

"Aku cuma mau lihat gerbangnya doang habis tuh pulang!" rengeknya.

"Ya udah, yuk berangkat!" Haidar melirik sejenak dan tanpa aba-aba mengangkat istrinya untuk masuk mobil.

Keinginannya dituruti begitu saja sudah senang banget. Meskipun hanya untuk melihat gerbang pesantren, selama tidak merugikan istrinya, Haidar tetap berangkat. Lelahnya sudah lenyap dengan pengakuan cinta dan rasa syukur yang tumbuh dalam dirinya.

"Om udah siapin tiket honeymoonnya sesuai pilihan kamu waktu itu sama Mama. Nggak berubah pikiran kan?" tanya Haidar.

"Nggak dong, udah cocok," jawab Ciara.

"Ehmm, kenapa menangis?" Haidar terkejut setelah menoleh, ternyata air mata sang istri bercucuran.

"Kangen mondok, huaaaaa!"

"Hahaha …." Haidar tertawa lepas.

"Apa yang lucu?" sahut Ciara ketus.

"Gak lucu, tapi kamu imut banget kalau nangis gitu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status