Share

Bab 84. RUMAH KEDUA

"Hmm, canda aja Sayang. Ocyang seneng semua tingkah laku kamu. Gak ada yang mengurangi rasa cinta. Mau manja, mau galak, kalu tetap Ciara Basma yang namanya Ocyang sebut dalam kalimat mutiara."

"Tadi kok ngomong gitu?" Ciara membalikkan badan.

"Biasa, ledek kamu aja."

Setiap perlakuan sesuatu ada konsekuensi yang harus ditanggung. Konsekuensi tak melulu perkara buruk. Terkadang, perkara yang baik, terapi karna mengejar yang satu, harus ada yang direlakan. Bahaya! Entah mengapa pikiran Haidar teringat dengan Bening, ua merasa ada getaran rindu yang sangat kuat.

***

"Bening! Kamu apain Kakak Uda? Ngaku kamu nggak usah sok polos!" celetuk Ciara.

"Maaf, Mbak. Aku tidak apa-apain, maksudnya sok polos apa ya?" tanya Bening kebingungan.

"Kemarin aku masih diem liat Kak Uda berani mukul ke aku, tapi sekarang udah merajalela ke Uja. Kamu ngajarin apa?" bentak Ciara.

"Ya Allah, aku beneran nggak ngajarin yang jahat, Mbak. Di sini hanya main," timpal Bening.

"Halah, alasan!"

Haidar berl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status