Share

22. Terlambat

Namun, saat mulut Yuna hendak bersuara Jason memindahkan diaphragm dari dadanya pada dokter di hadapannya. “Bagaimana suara detak jantungmu?”

Jason menatap tepat pada kedua netra Yuna. Seketika jantung dokter cantik itu berdetak lebih kencang, bahkan suaranya lebih kencang dari Jason. Gendang telinganya hampir pecah.

Yuna refleks memundurkan tubuhnya dan Jason pun melepaskan diaphragm dari tangannya. Ia tersenyum puas menyadari Yuna tampak panik, hingga melepaskan kasar earpieces stetoskopnya. Kedua pipi dokter cantik itu tiba-tiba merah merona.

“Sepertinya hasil tensinya sudah keluar,” ucap Jason menyadarkan Yuna.

“Ah, i—iya,” sahut dokter cantik itu salah tingkah.

Dokter cantik itu benar-benar seperti orang linglung. Hampir sana ia menarik paksa manset yang melingkar di lengan Jason. Untunglah CEO tampan itu cepat menahannya.

Akan tetapi, kedua netranya kembali bertemu. Detak jantung Yuna kembali berdetak cepat. Ia seolah bisa mendengar detak jantungnya tanpa bantuan stetoskop.

“Te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status