Share

29. Terbebas

Tiba-tiba Ryan semakin menambah kecepatan mobilnya semakin kencang. Tentu saja Yuna panik. Ia tak ingin mati sia-sia.

“Ryan hentikan!” teriak Yuna kencang.

“Aku tidak akan berhenti sampai kamu minta maaf dan berjanji kita tak akan putus!” seru Ryan tanpa menoleh pada Yuna.

“Kamu gila, Ryan!” pekik Yuna keras.

Semuanya pilihan sulit. Namun, ia tak akan sudi untuk kembali pada Ryan. Tangannya mencengkeram kuat pegangan di dekat kepalanya berjaga-jaga jika tubuhnya terpental.

“Lebih baik aku mati daripada harus kembali denganmu!” teriak Yuna keras dan lantang. Mati sekarang lebih baik dibandingkan ia harus menderita di kemudian hari.

“Apa?” Ryan terkejut.

Kakinya refleks melepaskan pedal gas dan berpindah pada rem sedalam mungkin, hingga terdengar bunyi derit. Tangannya langsung membanting setir ke arah kiri, hingga menabrak pembatas jalan. Yuna panik dan memekik kuat. Tangan kanannya menahan dadanya, memastikan sabuk pengaman pada tubuhnya terikat kencang.

“Argh!”

Akan tetapi, tetap sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status