Share

Aku Janda Loh

Mendengar teriakan Bima membuat gadis itu secara refleks menutup mulutnya. Dia pikir Bima sudah tidak berada di sana, ternyata ada di kamar mandi.

“Pak Bima kok bisa ada disitu?”

“Aku tadinya mau balik ke kantor, tapi malah mulas. Ehhh … nggak taunya malah denger kalimat kotor dari mulutmu!”

“Ahhh … itu bukan seperti yang kamu pikirkan, Pak!”

“Apapun itu, urusan kita belum selesai. Kamu beruntung bisa selamat kali ini karena aku ada meeting sebentar lagi. Nanti aku akan beri kamu pelajaran sepulang kerja!” kata Bima sambil melangkah pergi.

Santi mengantar kepergian Bima sampai pintu dan dengan memasang wajah yang dibuat-buat, Santi tersenyum seolah minta perdamaian. Tapi, Bima tak mengindahkannya karena saking buru-burunya.

Begitu menutup pintu, Santi menghempaskan pantatnya di ranjang. Kadang-kadang kepalanya masih sedikit pusing, namun akan cepat membaik setelah didiamkan beberapa saat.

Dilihatnya ponsel yang tiba-tiba saja berbunyi karena ada panggilan masuk. “Halo, Pak …,” sapanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status