Share

22. Panggilan

“Kenapa?” tanya Marni heran saat melihat sang putri terus tersenyum sedari tadi.

Joana menoleh ke arah sang ibu yang baru saja bertanya. “Itu, si gembel tidak masuk ke sekolah hari ini. Pasti dia sekarang sedang meraung di dalam hati karena siksaan Tuan Dakasa. Atau mungkin malah sudah jadi mayat,” cetus Joana sinis.

Marni sedikit terkejut mendengar kalimat Joana. “Benarkah? Jadi dia tidak masuk ke sekolah tadi?” tanya Marni.

“Iya, aku sebenarnya sudah mau kasih tahu Mama sedari tadi siang pas pulang sekolah. Tapi Mama dan Papa lama pulang,” jawab Joana.

“Ah, kalau begitu mah kita ikut senang. Biar sekalian dia menyusul ibunya itu. Melihat wajah mereka saja sudah membuatku kesal. Untung kemarin Mama membunuh ibunya, jadi bisa dapat Papa kamu seutuhnya. Mama tidak suka kepada perempuan cantik seperti mereka, huh,” celoteh Marni sinis.

Joana tersenyum mendengar kalimat sang ibunda. “Benar, aku juga kesal. Makanya setiap kali melihat wajahnya, aku selalu terpancing emosi. Sayang juga, ja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ling Ling
Om....hahaha
goodnovel comment avatar
Otimanis Telaumban
up lagi donk Thor
goodnovel comment avatar
Mariyani Binti Zayn
apakah kamu setua itu Avram smpai di panggil om...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status