Share

BAB : 85

Pagi hari yang biasanya ia hanya bermalas-malasan, kini malah sumringah seperti sedang stress. Semoga saja ia tak benar-benar stress. Bagaimana tidak, kejadian semalam membuatnya tak baik-baik saja. Bahkan hanya sekadra memicingkan mata saat tidur, membuat sosok Tian seakan bergentayangan di pelupuk matanya.

“Ehem,” dehem Risa membuyarkan lamunan putrinya yang sedari tadi senyum-senyum nggak jelas.

“Mama.” Ia arahkan pandangannya pada mamanya yang duduk di sampingnya.

“Aduh, yang semalam dilamar,” sindir Risa.

Dahi Rhea berkerut saat mendengar perkataan mamanya.

“Loh, kok Mama tahu? Aku belum cerita apa-apa, kan, sama Mama Papa,” herannya.

Semalam saja ia pulang sudah jam 10’an, itupun langsung masuk kamar saat sampai di rumah dan tak membiarkan Tian untuk hanya sekadar mampir. Tapi sekarang mamanya tahu apa yang terjadi padanya semalam.

“Jangan bilang kalau Om Tian yang bilang sama Mama,” tebaknya.

Risa tersenyum. “Lebih tepatnya, dia lebih dulu melamar kamu pada Mama dan Papa,” ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status