Share

BAB : 93

Hari yang melelahkan. Bahkan saat ia harus belajar seharian suntuk, rasanya tak semelelahkan hari ini. Sungguh, rasanya benar-benar menyiksa lahir dan bathinnya secara bersamaan. Ingin rasanya merebahkan badan, memeluk guling dan tidur dengan nyenyak.

Tepat saat jam menunjukkan pukul 9 malam. Ayolah ... ini bertepatan dengan jam tidur normalnya. Tapi sekarang apa? Ia masih berada dalam situasi di mana dirinya masih jadi fokus utama. Sepertinya semua orang sedang menyiksanya dengan pesta ini.

Ini pernikahan dadakan, kalau dirinya tahu dengan rencana Tian, mungkin ia akan memilih untuk mengadakan acara sederhana saja.

“Aku capek,” keluhnya pada Tian yang seolah tak terlihat wajah lelahnya. Iyalah, toh dia sudah biasa dengan sebuah tekanan dalam pekerjaan hingga membuatnya begadang. Beda dengan dirinya yang bahkan untuk fokus pada tugas tugas kuliah saja dirinya malah sedikit mejaga jarak dari Tian agat tak emmecah fokusnya.

“Sabar, ya,” balas Tian dengan senyumannya.

Senyuman yang mampu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status