Share

Doa Yang Dikabulkan

Kaki Zara terasa lemas saat menyusuri lorong menuju ruang rawat di mana Maya telah dipindahkan dari ICU.

Ia masih tidak percaya bahwa sang bunda akhirnya sadarkan diri.

Do’anya dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa, ternyata mungkin memang benar Arkana lah jodohnya.

Zara bersandar pada Arkana yang merangkul pundaknya, pria itu begitu semangat melangkah panjang sementara Zara terseok menyamai langkah Arkana.

Keduanya berhenti di depan pintu ruangan rawat inap yang baru saja diinfokan oleh pihak rumah sakit kepada Arkana melalui sambungan telepon ketika mereka dalam perjalanan.

Arkana yang membuka pintu ruangan itu, Bunga dan Maya yang ada di dalam sana seketika menoleh menatap mereka.

“Bundaaaa!” Zara berseru sambil berlari bersamaan dengan air matanya yang luruh.

“Zaraaaa,” balas Maya serak, ia masih belum bisa banyak bergerak.

Zara menangis dalam pelukan Maya dan suasana haru itu sanggup menggetarkan hati Arkana juga Bunga.

“Jangan nangis, malu sama Nak Arkana.” Susah payah Maya berucap unt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status