Share

54. Menyesal

"Apa?!"

Matanya baru saja terbuka. Bisikan pelan di telinga kanan tadi membuat Katherine mendadak terbangun dalam tidurnya.

Masih berbaring di peraduan, Katherine memandangi Frederick dengan tatapan terkejut. "Kau pasti berbohong 'kan? Tidak mungkin rumah Papaku terbakar."

Embusan pelan keluar dari hidung mancung Frederick. "Aku tidak berbohong, ayo kita ke sana sekarang," ujar Frederick.

Bibir Katherine terkunci. Dia mendadak ling-lung, berharap perkataan Frederick tadi hanyalah candaan saja. Kini pikirannya langsung tertuju pada seseorang yaitu Grace. Wanita yang tidak bisa hadir di pesta topeng.

"Ayo, pakailah baju Katherine." Perlahan, Frederick menyentuh kedua pundak Katherine guna menenangkan sang istri. Lalu menuntunnya turun dari ranjang.

Tak ada respons, Katherine masih tenggelam pada pikirannya. Tetapi, ia patuh juga pada sang suami. Dalam keadaan tubuh polos dan hanya ditutupi selimut. Ia beranjak dari kasur.

Jejak percintaan terlihat amat kentara. Belum sampai sejam m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status