Share

Chapter 50 - Party

"Hah."

"Kenapa?"

Baron meletakkan gelas kopi dihadapan Megan yang berulangkali menghembuskan napas panjang.

"Oh, lagi narik napas lega aja."

"Ck." Baron berdecak pelan. Ia sudah cukup lama mengenal Megan hingga tidak bisa dibohongi, wanit itu tengah memikirkan sesuatu di dalam otak kecilnya itu.

"Apalagi yang kamu pikirkan? Bukannya masalah si Nenek lampir itu udah selesai. Bahkan dia nggak pernah nonggol lagi disini."

Megan menautkan alisnya. "Celine, maksud mu?"

"He eh." Sahut Baron tanpa mengalihkan perhatiannya pada oven.

"Kamu manggang apaan? Harum banget." Megan mengendus senang begitu aroma sedap menguar dari oven yang baru saja di buka.

"Butter cake, besok 'kan ulang tahun Zian."

[BRAK!]

"Apaan sih!"

Baron melotot karena kaget karena tiba-tiba Megan mengebrak meja.

"Ulang tahun Zian, aku lupa!" Teriak Megan panik.

Baron melengos malas. "Kirain ada apaan."

Ia mengangkat loyang berbentuk lingkaran dan meletakkannya di atas tray pendingin cake.

"Udah bangkotan, nggak perlu di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status